5 Cara Untuk Mengetahui Apa Yang Palsu Di Internet
Tidak kita
sangka banyak sekali informasi tidak tepat di internet, sehingga untuk
membedakan yang mana informasi yang real dan informasi hoax butuh kepada
beberapa alasan dan bukti yang cukup kuat. Obat ajaib, teori konspirasi,
dokumen-dokumen palsu, dan kutipan yang salah, semua ini (dan masih banyak
lainnya) adalah rumput liar dan gulma yang tumbuh menutupi taman pengetahuan
dunia.
Legenda lawas dan teori konspirasi, misalnya,
telah dirombak dan dihidupkan lagi lewat internet. Kita semua pernah mendengar
cerita kemunculan buaya di pedesaan, kematian tokoh NKRI, dan rumah yang
terbakar karena pendeknya arus listrik. Itu semua diceritakan lagi, dari mulut
ke mulut, di internet semua cerita itu kini disampaikan dan dikemas dengan
tampilan dan gambar yang indah. Semuanya disebarkan dengan cepat melalui
seluler dan media sosial. Bahkan ada dari para penikmat jasa ini, ikut berdebat
dengan pengemuka teori konspirasi yang tidak berakhir dengan penyelesaian yang
bisa diterima di kedua belah pihak, bukan hanya tidak bermanfaat, melainkan
juga berbahaya. Saking maraknya hal-hal semacam itu, hadir kelompok-kelompok
seperti Snopes.com dan organisasi pemeriksa fakta lainnya, yang tidak melakukan
apapun kecuali membasmi sampah intelektual sepanjang hari.
Banyak omong kosong terus mengisi dan
menguasai internet. Parahnya, informasi yang salah bisa tersimpan selama
bertahun-tahun dan akan muncul dipencarian -pencarian selanjutnya. Hal ini yang
sangat kita khawatirkan karena mengingat banyaknya masyarakat dan para pelajar
yang mengutip artikel-artikel dari internet yang mana status kejelasannya masih
belum bisa dipastikan secara totalitas.
Kurangnya membaca dapat menjadikan masyarakat
sebagai penikmat berita-berita hoax di internet, tak menentu sebagai penyebar
luasnya juga, atau bahkan bisa menjadikan mereka sebagai penganut
ideologi-ideologi yang salah, seperti halnya seorang petani yang terjun dalam
bidang politik.
Apalagi di era yang serba canggih ini, dimana
internet sudah menjadi lauk yang wajib berada di meja media sosial masyarakat.
tak terkecuali para mahasiswa-mahasiswa yang belum kompeten dalam melaksanakan
tugas-tugas kuliah mereka, dengan menjadikan artikel-artikel yang tersebar di
internet sebagai bahan dasar tugas mereka, tanpa menyeleksi mana yang rasional
dan mana yang irasional. Karena mahasiswa payah yang kuliah di universitas
ternama tetap merupakan mahasiswa yang payah, dan mahasiswa yang rajin dari
kampus terpencil tetap merupakan mahasiswa yang rajin. Semua ini bisa saja
terjadi dikalangan kita dengan sebab minimnya wawasan yang dipetik melalui
jendela-jendela dunia yang telah ditulis oleh pakar-pakar intelektual.
Ternyata, alasan khusus orang-orang yang
tidak berkompeten menilai terlalu tinggi kemampuannya adalah karena mereka
tidak memiliki keahlian penting yang disebut “metakognisi”. Metakognisi adalah
kemampuan untuk menyadari kesalahan, dengan mengambil jarak, dan melihat apa
yang sedang anda lakukan, lalu anda menyadari bahwa anda salah melakukannya.
Maka oleh karena itu tidak banyak orang-orang bisa menyadari kesalahannya
karena kurangnya pengetahuan tentang metakognisi ini.
Dalam islam kita diajarkan bagaimana cara
memperbaiki diri dan bagaimana cara menilai orang lain, sehingga nilai norma
dalam bermasyarakat tidak goyah dengan munculnya berita-berita hoax atau teori
konspirasi dan sebagainya yang kebenarannya belum bisa dipastikan secara
abstrak. Maka langkah untuk memperbaiki diri pertama sekali adalah membenahi
diri dengan adanya sikap berbaik sangka yang tertanam dalam benak masing-masing,
sehingga kita tidak mudah terpengaruhi dengan kicauan burung yang tak bersayap.
Oleh karena itu disini kami mencoba merangkum
beberapa solusi agar kita semua bisa membedakan mana yang benar mana yang salah
di internet.
1.Nama dan situs media tidak jelas
Sebelum mengonsumsi berita, ada baiknya jika
kita cek dulu apa nama situsnya, dan kalau memang nama situs yang memaparkan
berita itu tidak familiar, maka jangan terlalu cepat untuk menyantap apa yang
telah mereka sajikan, pastikan kita juga bisa mendapatkan sajian berita yang
serupa dari situs-situs yang sudah populer.
2.Judul umumnya cenderung ke provokatif
Secara umumnya, setiap orang yang membaca
berita itu pasti tertarik pertama sekali pada judulnya. Nah, jika judulnya saja
sudah terkesan provokatif, itu bisa jadi ciri dari berita hoax.
3.Cek dari berbagai sumber
Jangan cukupkan informasi yang kita dapatkan
dari internet dengan satu sumber saja, pastikan juga informasi tersebut dimuat
di situs atau blog yang sudah terpercaya.
4.Cek foto dan video
Tidak cukup dengan membaca tulisannya saja,
foto dan videonya pun juga harus dicek keasliannya, siapa tau foto dan video
yang dimuat dalam berita tidak selaras dengan kandungan berita yang dipaparkan.
5.Nama penulis
Setiap berita pasti tercantum nama
penulisnya, hal ini menunjukan bahwa ada orang yang bertanggung jawab di balik
lahirnya suatu informasi. Hal ini bila tidak terdapat di berita atau
informasi-informasi yang kita nikmati, patut dicurigai sebagai salah satu
berita hoax atau sejenisnya.