Adab Berhutang dalam Islam
Adab Berhutang dalam Islam |
majalahumdah.com-Acap kali kita temukan seseorang yang berhutang kepada kita karena sebab-sebab tertentu, seperti ada keperluan dan kebutuhan mendadak yang menuntutnya untuk berhutang. Salahkah kita mengambil sikap untuk berhutang kepada orang lain saat kebutuhan mendesak diperlukan di mana pada saat yang sama saudara kita juga wajib memperhatikan saudara lainnya?
Tentu, berhutang sering menjadi fenomena sehari-hari dalam bermuamalah dengan masyarakat. Meskipun, hutang piutang diperbolehkan, Rasulullah SAW menganjurkan untuk menghindarinya.
Salah satunya adalah Hadis yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW senantiasa berdoa kepada Allah SWT dan memohon perlindungan agar tidak terlilit oleh hutang.
عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَخْبَرَتْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَدْعُو فِي الصَّلَاةِ وَيَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ فَقَالَ لَهُ قَائِلٌ مَا أَكْثَرَ مَا تَسْتَعِيذُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مِنْ الْمَغْرَمِ قَالَ إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا غَرِمَ حَدَّثَ فَكَذَبَ وَوَعَدَ فَأَخْلَفَ. (رواه البخاري)
Artinya:
Dari Aisyah RA (w. 58 H) bahwa Rasulullah SAW berdoa dalam shalat: Ya Allah aku berlindung kepadamu dari berbuat dosa dan terlilit utang. Lalu, ada seseorang yang bertanya, “Mengapa engkau banyak meminta perlindungan dari hutang wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Sesungguhnya seseorang apabila sedang berhutang ketika dia berbicara biasanya berdusta dan berjanji sering menyelisihinya”. (HR. Bukhari)
Dalam hadis di atas kita dapat mengambil beberapa Istifadah bahwa betapa Rasulullah SAW sangat berhati-hati dalam masalah hutang piutang. Lantas, bagaimanakah Islam mengajarkan adab utang piutang?
Adab Berhutang Dalam Islam
Berikut beberapa adab berhutang dalam Islam:
1. Yakin Mampu Membayar
Islam menganjurkan jangan sampai kita berhutang sebelum yakin dapat membayarnya di kemudian hari. Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang mengambil harta manusia (dan) ingin melunasinya, niscaya Allah SWT akan melunaskan atasnya dan barangsiapa yang mengambil (dan) ia ingin menghilangkannya niscaya Allah SWT menghilangkannya." (HR. Bukhari)
2. Tidak Menunda Pembayaran
Salah satu penyakit yang sering menjangkiti orang yang berhutang adalah malas membayar. Nabi Muhammad SAW menyebutkan kelakuan orang yang menunda-nunda pembayaran hutang padahal dia mampu sebagai sebuah perbuatan zalim. Rasulullah SAW bersabda: “Mengulur-ngulur waktu pembayaran hutang oleh orang yang mampu membayar merupakan perbuatan zalim. Dan jika salah seorang di antara kalian diikutkan (dialihkan hutangnya) kepada orang yang mampu, maka hendaklah dia mengikutinya”.
3. Mencatat Hutang
Supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, Islam menganjurkan untuk mencatat hutang. Seperti yg tercatat dalam surah al-Baqarah ayat 282 tentang pencacatan hutang.
Demikianlah beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh kita selaku orang muslim yang mempunyai hutang. Semoga kita semua selalu diberikan kemudahan dalam melunasi segala hutang-hutang. Amin.
Wallahu a'lam