Ulama Hidupnya Glamour?
Ada segelintir orang mengatakan "kok para habib, kiai, ustadz, ulama punya mobil mewah, rumah besar, baju mahal, mereka zuhud gak, sih?"
Emang super bahaya kata-kata beginian terlontar dari mulut seorang muslim, mengingat sempurna jati dirinya melalui kecintaannya terhadap ulama. Dewasa ini, sudah banyak kita dapatkan cacian atau kritikan kepada ulama baik secara langsung atau tidak langsung entah setan mana yang merasuki mereka. Bahkan, manusia yang sempurna sekaliber Baginda Nabi Muhammad SAW. Tak luput dari cacian dari haters. Begitulah kiranya, makin banyak yang mencintai makin banyak yang membenci.
Oke, langsung saja biar gak bertele-tele. Dalam kitab Tafsir Jalalain surat Al An'am ayat ke 32:
(وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ) الاشتغال بها (إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ ۖ ) و اما الطاعة يعين عليها فمن أمور الآخرة
"(Dan tiadalah kehidupan dunia ini) artinya kesibukannya (selain dari main-main dan senda-gurau) adapun mengenai amal taat dan hal-hal yang menjadi sarananya maka hal itu termasuk perkara-perkara akhirat."
Jadi mereka itu memiliki mobil mewah untuk mengejar waktu mengajar, rumah besar untuk menerima tamu, baju mahal untuk mengagungkan ilmunya. Semuanya ini termasuk dalam perkara taat. Perlu digarisbawahi, hati mereka tidak terikat dengan semua itu hanya perantara saja. Ibarat makan pakai sendok. Sendok hanya perantara saja sedangkan yg kita butuhkan adalah makanannya.
Jadi jangan heran jika kita mendapati mereka para ulama terlihat agak necis. Mereka ada tujuannya berbeda dengan segelintir kita mungkin hanya sekedar untuk berniat pamer. Semoga kita semua terhindar dari hal demikian dan selalu bersikap husnudhan kepada para ahli ilmu supaya tidak termasuk dari golongan yang celaka.
Wallahu a'lam
Baca juga : Kisah nyata imam mazhab 4 bersama rasulullah
Ukiran pena : Syababul Yum (5 A)