Wanita Dan Media Sosial
majalahumdah.com - Medsos, singkatan dari media sosial. Siapa yang tidak kenal dengan istilah ini? Mulai dari kanak-kanak, remaja, dewasa, sampai orang lanjut usiapun kenal dengan istilah “media sosial”. Media sosial adalah sebuah instrument komunikasi berbasis aplikasi yang memungkinkan terjadinya interaksi antar sesama manusia. Hampir 90% penduduk dunia telah menggunakan media sosial, karena di zaman era globalisasi yang serba modern ini menuntut manusia menggunakan media sosial.
Di zaman yang semakin modern, kita
tidak bisa lepas dengan media sosial, baik untuk sekedar silaturrahmi bahkan
untuk berbisnis. Berbicara tentang media sosial, bagi sebagian orang, media
sosial dipandang sebagai hal positif dan juga sebaliknya, argument dari kedua
belah pihak sama-sama kuat. Lalu bagaiman cara pandang kita terhadap media
sosial?
Jawabannya kembali kepada pribadi
kita masing-masing, ada banyak peluang untuk mendapatkan ilmu, uang, dan juga
berbagai informasi yang kita dapatkan dan sebarluaskan melalui media sosial. Melalui
media sosial pula kita banyak mendapatkan peluang untuk berbisnis, dan
menjadikan ikatan silaturrahmi semakin erat. Itu semua akan kita peroleh dengan
penggunaan yang bijak. Namun juga tidak jarang penipuan dan tindak kejahatan lainnya
yang bersumber dari media sosial.
Dengan adanya media sosial, ternyata
dapat membuka mata sejumlah wanita-wanita aktif, kreatif dan inspiratif
diberbagai belahan dunia. Sebagiman kita ketahui bahwa wanita merupakan aurat
dan penyebab timbulnya fitnah. Berdasarkan dalil ini peluang seorang wanita
muslimah yang ta’at beragama untuk berkarir didunia keahlian mereka tertutup
rapat. Namun saat media sosial hadir, seolah-seolah peluang yang tertutup rapat
telah terbuka lebar, di media sosial wanita bebas berkreasi, bersosial dan
berbagi ilmu kepada wanita-wanita di belahan dunia lain. Bahkan, belakangan ini
mulai banyak bermunculan pendakwah-pendakwah yang berasal dari kalangan wanita
yang berkecimpung di media sosial, sistem mereka berdakwah dengan cara menggabungkan
suara atau video-video menarik yang sangat bermotivasi. Adakalanya berupa
quote-quote inspiratif untuk memotivasi kaum remaja kembali hijrah. Seperti Teh
Hani Akira, wanita yang mempunyai empat anak menjalani misi dakwahnya melalui
akun pribadinya sendiri. Disisi lain ada juga wanita yang memanfaatkan media
sosial sebagai media promosi usaha dagang yang mereka keluti, sehingga wanita
tidak perlu terjun lapangan seperti laki-laki yang berjualan dipasaran, ada
juga wanita yang menggunakan sosal media untuk mempostingkan tulisan-tulisan
inspirasi yang dapata menjadikan ilmu bagi semua orang.
Namun hal sepositif apapun yang
merea lakukan tidak boleh terlepas dari aturan agama yang telah ditetapkan
seperti menjaga kesopanan dan menutup aurat. Tetapi, jika seorang wanita tidak
menjaga batasan aurat di media sosial, ini juga akan menjadi fitnah besar
bahkan lebih besar dari fitnah yang ditimbulkan karena menampakkan aurat secara
nyata dikarenakan media sosial bersifat public yang dipakai oleh seluruh dunia
untuk berinteraksi.
Hukum dasar memakai media sosial
adalah jaiz (boleh), jika tidak
mengandung unsur maksiat. Maksudnya, sosial media tersebut digunakan hanya
untuk berkomunikasi dengan keluarga, teman (yang bukan lawan jenis) maupun
rekan kerja. Hukum dasar tersebut bisa berubah menjadi makruh jika digunakan
kepada hal-hal yang tidak meberikan
manfaat, selama hal tersebut tidak melalaikan kewajiban seorang muslim. Sebagai
contoh: main game, chatting dengan teman tentang hal yang kurang penting dan
lain-lain. Dan berubah menjadi haram ketika digunakan untuk hal-hal yang
dilarang agama, seperti melihat hal-hal yang tidak pantas untuk dilihat,
menggunakan media sosial sebagi tempat memamerkan wajah/anggota tubuhnya bagi
perempuan dan lain sebagainya. Dan berubah menjadi sunnah ketika niat si
pengguna bertujuan untuk menyampaikan kebaikan, seperti berdakwah.
Simak Juga: Keika Dayah dan Universitas Bersatu
Di media sosial juga banyak sekali
kita jumpai kesalah pahaman dari hal positif menjadi negatif. Baru-baru ini
kalangan remaja wanita dihebohkan dengan “ngetren bercadar” menurut mereka
ketika mereka sudah menggunakan cadar untuk menutup aurat bagian muka, mereka
sudah bebas berselfie ria dengan alasan “kan auratnya udah ditutup, kan gak
masalah dong! Fitnah itu tidak datang karena membuka aurat saja, namun tingkah
laku dan tatakrama juga sangat berperan besar terhadap faktor timbulnya fitnah.
Jika kita bandingkan muslimah era sekarang dan muslimah era Rasulullah, jauh
sekali perbedaannya. Muslimah era Rasulullah SAW mempunyai rasa malu yang
sangat tinggi, mereka berpakain seperti yang dianjurkan syari’at menutupi
kepala hingga kaki, apabila suatu ketika mereka punya hajat yang sangat
mendesak sehingga harus keluar rumah, mereka berjalan melalui lorong-lorong kecil
dan bersembuyi disudut-sudut ketika melihat ada seorang ajnabi yang
sedang lewat, jika kita berfikir, untuk apa hal ini dilakukan? Padahal mereka
sudah menutup aurat secara sempurna. Inilah yang dinamakan rasa malu, lalu kita
bandingkan muslimah era sekarang, ketika mereka sudah sempurna dalam hal
menutup aurat, lalu dengan senang hati memamerkan foto selfie mereka diakun
pribadinya, dimana rasa menghargai perjuangan Rasulullah terhadap hak-hak
wanita?
Media sosial yang menggunakan
sistem interaksi melalui tulisan dan suara tanpa melibatkan fisik secara nyata
ternyata juga dapat meminimalisir kadar malu yang dimiliki sekarang. Ini
dikarenakan saat berinteraksi mereka tidak berhadapan langsung dengan lawan
bicara, tapi hanya sekedar mengenal nama saja. Berawal dari sisnilah banyaknya
timbul wanita-wanita penggoda di media sosial. Sehingga berakibat banyak sekali
timbul hal-hal yang merusak seperti perselingkuhan, pemerkosaan, dan tindakan
kriminal lainnya.
Seorang wanita ta’at beragama
selalu istiqamah dirumah, jelas sangat bermanfaat jika ia menggunakan media
sosial untuk berkomunikasi dengan teman-teman muslimah lainnya yang berada
diluar rumah. Dengan alasan jika pun harus keluar rumah uuntuk memperkuat
ukhuwah persaudaraan, maka banyak sekali persyaratan yang harus dipenuhi,
terutama izin dari suami. Penggunaan media sosial sebagai solusi memang positif
juga sangat bermanfaat selama menjaga batasan seperti yang telah disebutkan.
Karena dengan menjaga batasan kita bisa menjadi salah satu upaya untuk tidak
memengaruhi dan dipengaruhi hal negatif. Karena pada hakikatnya, seorang
manusia baik laki-laki maupun perempuan, mereka mudah sekali terinspirasi
terhadap apapun yang mereka lihat, baik hal positif maupun negatif, dan dengan
didorong oleh hawa nafsu mereka berkeinginan bagaimana seandainya mereka
diposisi demikian lalu mereka mempraktekkannya terlebih lagi wanita memiliki
nafsu lebih tinggi dari kaum laki-laki. Maka dari itu, wanita sangat dituntut
cerdas dan kreatif dalam menggunakan media sosial.
Yang Menarik Juga: Zaman Boleh Praktis, Agama Tidak
Nah, wanita punya batasan-batasan
yang harus dijaga jika ingin berdkwah melalui sosial media.Yang pertama, kita
sselaku perempuan aurat adalah seluruh tubuh jika diluar sembahyang. Jadi,
sebaiknya jika kita ingin berdakwah melalui sosial media janganlah dengan video
yang memperlihatkan wajah. Karena sebagaimana telah dijelaskan di atas, fitnah
terhadap wanita dapat hadir kapan saja dan di mana saja. Dengan mendengarkan
suara saja dapat menimbulkan fitnah, apalagi jika memperlihatkan wajah. Maka
alangkah baiknya berdakwah dengan tulisan-tulisan yang mengajak kepada kebaikan
dan lain sebagainya.
Yang kedua yaitu,
perempuan-perempuan yang dibukakan pintu hatinya oleh Allah, alias para-para
penghijrah mereka dulunya belum terlalu mengenal islam walaupun berstatus
muslim, tetapi sekarang merekalah yang harus di teladani. Mereka benar-benar
memanfaatkan hidayah Allah untuk berjalan ke jalan yang benar. Mungkin mereka
dulu menggunakan sosial media untuk memamerkan dirinya, tetapi sekarang mereka
malah menggunakan sosial media untuk memamerkan keagungan Allah kepada dunia.
Memamerkan bahwa Allah Tuhan Yang Maha Esa yang patut untuk disembah. Dan
contoh perempuan-perempuan seperti inilah yang harus kita teladani.
Ingin Berbagai Hal Menarik Lainnya? Klik di sini