Bukan Dia, Tetapi Tentang Kita
majalahumdah.com - Manusia bukanlah seorang malaikat. Setiap insan pasti pernah melakukan suatu kesalahan, baik itu salah dalam menunaikan kewajibannya terhadap pencipta,maupun kesalahan dalam menjalin hubungan dengan sesama manusia.itu adalah suatu hal yang wajar,Namun salah dalam suatu masalah janganlah menjelma sebagai raja yang menguasai semua kinerja yang dilakukan oleh seorang insan.akan tetapi dari kesalahan itulah kita harus beranjak menjadi yang lebih baik,jadikan lah sebuah kesalahan tersebut sebagai diary kehidupan yang selalu di jaga dan dikenang agar tidak jatuh lagi ke dalam lubang yang sama.
Memang derajat malaikat lebih mulia dibandingkan dengan manusia,namun
jika seseorang mau berusaha untuk menjadi lebih baik,mau tidak mau,keberadaan
nya lebih mulia dengan seorang malaikat.semua ini berawal dikarenakan banyak
tantangan yang harus dihadapi oleh seorang manusia. salah satunya adalah cobaan
dari hawa nafsu.jika seorang insan telah mampu menjatuhkan hawa nafsu maka
dirinya lebih mulia dari seorang malaikat yang dasar nya tidak diciptakan dengan
hawa nafsu oleh Allah.
Penyakit yang terus mewabah terhadap
seluruh manusia,dan telah banyak memakan korban adalah rasa iri dan Dengki nya
terhadap orang lain.tidak tenang dikala teman nya senang,susah disaat senyum
bahagia muncul di wajah sahabatnya,cemburu terhadap Apa yang dimiliki oleh
orang lain melebihi dari apa yang diperolehnya.
Maka ini adalah sikap yang sangat parah,dengan sikap rasa iri ataupun dengki dapat melahirkan sikap-sikap mungkar lain nya seperti mendendam,pemarah,bahkan dapat mengakibatkan pertumpahan darah.Maka jauhilah sikap iri!,jangan lah suka mencari kesalahan orang lain,selalu mengumbar-ngumbar kekurangan nya,bahkan berambisi untuk melenyapkan secuil kebahagian yang dimiliki oleh nya.Namun,periksalah diri pribadi kita masing-masing.Berubahlah untuk menjadi yang lebih baik,itulah yang di anjurkan di dalam agama.
Baca Juga: Hidup Bersyukur Itu Lebih Nikmat, Hidup Di Dayah Jadi Semangat
Jangan lah
menjadi sebuah senter yang selalu mamantau gerak gerik orang lain,namun berubah
lah menjadi sebuah kaca,cerminlah diri pribadi,apa kekurangan yang kita
miliki,berubahlah untuk menjadi lebih baik dalam memperbaiki diri.karena belum
tentu orang yang kita iri hina dari kita,boleh jadi dia adalah seseorang yang
mulia di sisi Allah swt.
Bukan tentang dia, namun ini
berbicara tentang hubungan kita dengan sang pencipta.jangan lah menghabiskan
kesempatan hidup di dunia untuk selalu mencari kesalahan orang lain dan iri
dengan apa yang dimiliki oleh nya.Namun perhatikan lah hubungan kita terhadap
sang pencipta,dan hubungan kita dengan rasulullah,teruslah memperbaiki diri
agar dicintai.jangan lah putus asa dalam mengejar sekeping hati untuk bisa
dicintai, korbankanlah segalanya demi kebahagian di suatu masa.hubungan yang
seperti inilah yang harus dijaga karena begitu berharga.
Dari ini
semua diawali,dan dari situ semua nya yang akan dituju.maka perhatikan di dalam
berperilaku,agar nama kita selalu menjadi nomor satu,baik itu di sesama
kalangan manusia agar menjadi panutan di dalam berperilaku,maupun di sisi sang
pencipta karena telah sukses terhadap apa yang dituju.
Maka jangan lah terpengaruh di dalam
masa globalisasi ini.Biarkan jaman nya berubah tetapi akidahya jangan sampai
goyah,boleh saja masa berganti tetapi keyakakinan jangan sampai mati.
Berhentilah
bersikap iri!,contoh dan jadilah seperti penghapus,yang rela terluka dirinya
agar bisa menghapus kesalahan oran lain demi kebahagian nya dengan orang yang
dicintai.
Lebih Menarik: 7 Hal yang Dimiliki Aisyah yang Tak Dipunyai Wanita Mana Pun
Muhammad Hakiki